Sosialisasi dan Pemutakhiran Kegiatan Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) Desa Penanggulan

• 30-07-2025
• penanggulan
• 5
• BERITA

Desa Penanggulan bersama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kendal mengadakan Sosialisasi dan Pemutakhiran Kegiatan Desa Cinta Statistik yang dilaksanakan di Aula Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon, Selasa (29/07/2025).

 

Kegiatan ini di hadiri oleh Pegawai BPS, Dispermasdes, Dinas Baperlitbang, Diskominfo, Sekretaris Camat Pegandon, Aparatur Desa Penanggulan, Perwakilan RT, RW, Ketua BPD, Bidan, KPM dan sebagainya.

 

Sekretaris Camat Pegandon, Muhamad Fatkhurahman, menjelaskan dan memaparkan pencapaian serta partisipasi Desa Penanggulan dan Kelurahan Langenharjo dalam program Desa Cantik yang digagas oleh BPS (Badan Pusat Statistik) tingkat Kabupaten Kendal, "Jadi Desa Penanggulan ini di pilih pihak Kabupaten, BPS itu kan memilih berdasarkan Potensi, ini kan sudah Pencanangan di Kabupaten Kendal sudah beberapa bulan yang lalu yang hadir Kades yang menerima Piagam dan tindak lanjut Pembinaannya kan di lakukan oleh BPS, itu kan ada lomba-lomba Tingkat Provinsi dan Nasional, Pada Tahun 2023 waktu saya menjabat di Kecamatan Weleri Desa Bumiayu menjadi 10 besar di tingkat Nasional, Nah Tahun 2024 Sidorejo masuk Tingkat Provinsi, Kemudian Tahun 2025 ini perwakilan dari Kendal Desa Penanggulan dan Kelurahan Langenharjo, ini sudah di lakukan Pembinaan 2 Bulan, intinya mengajari pihak Desa mulai dari mengumpulkan Data kemudian Grafik menyajikan Data dalam Bentuk Infografis dan sebagainya, dan bagaimana di masukan kedalam Map seeds Desa jadi ini kan Desa Cantik disitu ada ikon Desa Cantik di dalam data-data yang terbaik sana-sini menuju Tranparansi Publik Layanan Publik yang Optimal." Katanya.

 

Sekretaris Desa Penanggulan, Achmad Rifqi, mengungkapkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir pihaknya mendapatkan pembinaan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Menurutnya, setelah Desa Penanggulan ditunjuk oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) untuk melaksanakan program Desa Cantik, pihaknya langsung mendapat pembinaan intensif dari BPS.

"Setelah kami ditunjuk oleh Dispermasdes untuk melaksanakan Desa Cantik, kami mendapatkan pembinaan dari BPS selama satu hingga dua bulan, tepatnya selama 2 bulan ini," kata Rifqi.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pasca pembinaan tersebut, pihak desa memiliki tanggung jawab dan kesadaran untuk mempertanggungjawabkan hasil kerja selama dua bulan kepada seluruh elemen masyarakat. Termasuk menunjukkan hasil tersebut kepada RT, RW, masyarakat umum, serta dinas terkait lainnya.

"Kami turun langsung kepada masyarakat untuk memberikan perbandingan bahwa data yang kemarin kita olah dan ambil, kini kita tampilkan, sajikan, dan berikan kepada masyarakat. Baik itu kepada RT, RW, KPM maupun elemen masyarakat lainnya," pungkasnya.

 

Sekretaris Desa Penanggulan, Achmad Rifqi juga menjelaskan bahwa sosialisasi dan pembinaan program Desa Cantik yang ditempatkan di Desa Penanggulan merupakan bagian dari penunjukan langsung dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) untuk mewakili pelaksanaan program Desa Cantik. Ia menyebutkan bahwa ada beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan desa terpilih sebagai pelaksana Desa Cantik.

"Yang pertama, berkaitan dengan fasilitas, Desa kami memang sudah memiliki fasilitas internet yang memadai. Yang kedua, selain internet tentunya adalah kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Dan yang ketiga, tentunya sarana dan prasarana yang ada," imbuh Achmad Rifqi.

Ia menambahkan bahwa dengan adanya penunjukan Desa Penanggulan sebagai Desa Cantik, pihaknya berharap data dan statistik yang diolah dapat menjadi acuan dan rujukan dalam setiap proses pembangunan di desa. Harapannya, setiap keputusan dan kebijakan yang diambil tidak lagi berdasarkan perasaan semata, melainkan didukung oleh data yang telah dikumpulkan dan diolah secara sistematis di desa.

"Dengan adanya Desa Cantik, kita berharap bahwa data atau statistik yang kita olah menjadi acuan dan rujukan ketika kita akan melakukan pembangunan di desa ini. Keputusan-keputusan dan penentuan kebijakan tidak hanya berdasarkan perasaan, tetapi didasari dengan data yang sudah ada, data yang sudah kita kumpulkan dan olah di desa," katanya.

 

 

Share :

Berita Lain